Arsip Blog

Dari Redaksi

10744631_4738810364018_664416921_nSayyidina Ali bin Abi Thalib Kw, melebihi orang lain di dalam menekankan arti takwa serta pengaruhnya di dalam pengajarannya. Beliau menjelaskan manfaat takwa secara mengagumkan. Misalnya ia mengatakan, “Takwa adalah keterbebasan dari segala perbudakan dan keterselamatan dari segala kebinasaan.” Atau ungkapan lainnya, “Takwa adalah obat dari penyakit hatimu, kesembuhan bagi penyakit jasadmu, kebaikan bagi kerusakan dadamu dan kesucian bagi kekotoran jiwamu.” Imam Ali Kw memandang bahwa takwa bermanfaat bagi seluruh kesulitan dan penyakit yang dihadapi manusia. Memang benar, sekiranya kita mengenal takwa sebagaimana beliau telah mengenalnya, maka kita harus mengakui bahwa takwa adalah salah satu pilar bagi kehidupan manusia, baik di dalam kehidupan individual maupun kehidupan sosialnya. Dan jika takwa tidak ada maka fondasi kehidupan manusia menjadi goyah. Salah satu pengaruh dari takwa yaitu pelembutan emosi dan perasaan. Artinya, takwa dan kesucian jiwa menjadikan emosi dan perasaan menjadi lebih lembut dan halus. Seorang manusia yang bertakwa, yang menjauhi perbuatan-perbuatan yang buruk dan kotor, menjauhi perbuatan riya dan menjilat, menjauhi perbuatan menghamba kepada manusia, yang menjaga kebersihan nuraninya, yang menjaga kemuliaan dan kemerdekaan dirinya, yang pusat perhatiannya kepada masalah-masalah spiritual dan bukan masalah-masalah materi, maka sudah tentu perasaan dan emosinya tidak sama dengan perasaan dan emosi orang-orang yang senantiasa tenggelam dalam perbuatan yang keji dan hina serta selalu terikat dengan benda-benda duniawi. Dengan merujuk Imam Ali, barulah kita dapat meraih kemenangan dan menjadi manusia merdeka secara hakiki. Wallahu a’lam bisshawab.

                                                                                       

Wassalam